Satria Pos, Bayi malang yang diduga dibuang orangtuanya di Desa Candinata,
Kecamatan Kutasari, Pada hari Minggu (28/4), kini telah mendapatkan orang baik
yang bersedia merawatnya. Bayi berusia dua hari itu pun diberi nama
cantik, secantik parasnya, Samara Queen Faiza.
Eka Wuryanti, guru TK Pertiwi
Candinata dengan senang hati bersedia merawat Samara. Sejatinya, sejak
ditemukan warga Candinata di teras Mushala Nurul Huda, Samara telah
menjadi primadona. Bidan Dwi Retnowati
mengatakan, ada belasan orang yang telah menyampaikan keinginannya
merawat bayi dengan berat 3,4 kilogram itu. Tak hanya dari Desa
Candinata saja. Warga Desa Karangjengkol, Karangcegak dan lainnya juga
berebut untuk merawatnya.
Saking banyaknya warga yang
ingin ‘mupu’, Kapolsek Kutasari, AKP Herman Setiyono dan Kades
Candinata, Masikin memberikan ketegasan bahwa bayi tersebut belum dapat
dimiliki siapapun. Ini karena kasusnya masih dalam penyelidikan polisi.
Namun, untuk sementara, bayi tersebut boleh dirawat warga dengan
pengawasan oleh Bidan Dwi Retnowati. Barangkali, dengan alasan
pengawasan itu, Bidan Dwi Retnowati mempercayakan perawatan tersebut
kepada Eka Wuryanti. Jarak rumah bidan tersebut dengan rumah Eka hanya
sekitar 20 meter saja. “Perjuangan saya tidak sia-sia. Saya, suami dan
orangtua saya langsung datang ke lokasi dan terus menunggu keputusan
dari pihak-pihak terkait tentang boleh tidaknya saya merawat bayi ini.
Saya sengaja tidak masuk kuliah demi bayi ini,” tutur Eka sambil
memberikan susu formula kepada Samara.
Sebenarnya, istri dari Eka
Kuswanto ini sudah dikaruniai seorang putra berusia enam tahun. Namun,
belakangan dia ingin menambah momongan. “Sudah diprogram untuk nambah
momongan, tapi gagal terus. Jadi sudah niat kalau ada yang seperti itu
(pembuangan bayi, red), kami akan merawatnya,” tambah Eka yang sedang
mendambakan anak perempuan itu.
Kebahagiaan Eka bertambah
karena bayi tersebut sangat doyan minum susu. Samara juga tidak rewel.
Bayi tersebut hanya menangis bila ingin pipis, buang air besar atau
lapar. Selain memberi nama, Eka juga telah membelikan giwang emas untuk
Samara. “Rencananya besok mau ditindik,” tandasnya. Pemberian nama Samara Queen
Faiza tersebut cukup beralasan. Samara merupakan kependekan dari
Sakinah, Mawadah dan Warahmah memiliki harapan tersendiri. Kehadiran
bayi itu diharapkan semakin mewujudkan rumahtangganya yang sakinah,
mawadah dan warahmah.
“Queen itu berarti ratu,
sedangkan Faiza adalah kemenangan. Sebelum mendapatkan bayi itu,
anak-anak TK binaan saya kemarin mendapatkan juara 1 untuk lima cabang
lomba dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional di Kecamatan Kutasari.
Kemarin membopong piala, sekarang membopong bayi,” tambahnya.
Sebagai seorang ibu, Eka
selalu berdoa agar anaknya menjadi orang yang berguna bagi Keluarga,
masyarakat, bangsa, dan agama. Baginya, anak adalah titipan Allah.
“Anak sendiri maupun bukan sama-sama merupakan titipan Allah. Saya ingin
Samara menjadi wanita yang terhormat,” tandas wanita berjilbab itu.
Hingga saat ini, kasus dugaan
pembuangan bayi itu masih dalam penyelidikan polisi. Kapolsek Kutasari
berupaya menguak kasus tersebut dengan mencari informasi dari desa-desa
sekitar. Polsek belum dapat memastikan apakah orangtua bayi tersebut
dari wilayah Kutasari atau wilayah lainnya.