Satria Pos, Purbalingga - Keheningan di waktu subuh pagi buta di depan senuah Mushala Nurul Huda Desa
Candinata, Kecamatan Kutasari mendadak pecah oleh lengking tangis bayi. Tiga
warga RT 8 RW 4 yang sedang menjalankan ibadah pun dibuat kaget.
Usai salam shalat Subuh, Rasidah, salah
seorang warga langsung beranjak ke depan mushala. Perempuan itu pun kaget
mendapati ada bayi mungil yang masih merah teronggok di depan pintu mushala
dengan terbungkus kain.
Penemuan bayi yang ternyata perempuan itu pun semakin memecah keheningan suasana Desa Candinata, Minggu (28/4).
“Awalnya saya takut karena hari masih
gelap. Tapi saya memberanikan diri untuk melihatnya. Eh, ternyata bayi
beneran. Saya langsung memberitahukan hal ini kepada Pak RT, tak lama
kemudian polisi datang. Bayi itu langsung dibawa ke Bu Bidan,” tutur
Rasidah didampingi Wahyudin dan Sudirah, yang pertama kali menemukan
bayi itu.
Musala kecil itu berlokasi di pinggir
jalan raya Candinata. Saat mereka menjalankan salat Subuh, tidak ada
hal-hal yang mencurigakan. Jalan juga belum begitu ramai.”Saya hanya
mendengar suara sepeda motor dari arah selatan menuju utara. Saat di
depan musala, motor itu berhenti dan nampaknya memutar ke selatan lagi,”
tutur Rasidah.
Suasana heboh juga terjadi di rumah
Bidan Dwi Retnowati yang berlokasi tak jauh dari TKP. Bayi tersebut
nampak sudah bersih dari noda darah. Dwi Retnowati menyediakan susu
formula sebagai pengganti ASI. Sejumlah ibu-ibu nampak berebut
menggendong si bayi yang nampak cantik itu. “Bayi ini normal dan utuh.
Beratnya mencapai 3,4 kilogram. Sudah banyak yang ingin merawatnya,”
tutur Dwi Retnowati.
Kapolsek Kutasari, AKP Herman Setiyono
mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa
pelaku pembuangan bayi tersebut. Barang bukti berupa kain diamankan
untuk diselidiki. Dua ekor anjing pelacak didatangkan untuk mengungkap
kasus tersebut.
“Karena masih dalam penyelidikan, bayi
ini tidak boleh dibawa kemana-mana. Saya serahkan perawatan dan
pengamanannya kepada Bu Bidan,” tutur AKP Herman didampingi Kades
Candinata, Masikin.
Sejumlah warga iba melihat bayi yang
diduga dibuang orangtuanya itu. Mereka ingin sekali merawatnya. “Begitu
melihat, saya dan anak saya langsung ingin merawatnya, meski anak saya
sudah memiliki anak,” tutur Supriyono.
Kasus bayi dibuang ini bukan yang
pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada awal tahun 2013 juga ditemukan
bayi di Desa Grecol Kecamatan Kalimanah. Tak lama kemudian pada Maret
2013 juga ditemukan bayi di Desa Serayu Kecamatan Mrebet. '' Sungguh tega sekali ya ibu dari bayi mungil tersebut ''