Satria Pos, Purwokerto - Desa Pangebatan, Kecamatan
Karanglewas, Banyumas beberapa hari ini digemparkan dengan isu adanya
satu warga yang menggunakan pesugihan alias nyupang. Masyarakat
mencurigai tingkah laku salah satu warga berinisial WO yang dinilai
aneh. Informasi yang dihimpun, warga merasa resah karena selama ini sering memergoki WO
melakukan tindakan aneh. "Pernah satu malam, ada warga yang memergoki
dia sedang mengendap-endap di belakang rumah salah satu warga sini,"
kata warga Desa Pengebatan yang enggan namanya dikorankan, semalam.
|
(c)ilustrasi |
Selain
itu, WO yang kesehariaanya bekerja sebagai petani serta membuka warung
yang menjual sayur mayur dianggap memiliki kekayaan yang tidak wajar. WO
disebut-sebut punya tanah yang sangat luas. Bahkan di beberapa desa
tetangga, dia pun punya tanah. Hobi WO membeli tanah baru disebut
dilakukan WO dalam beberapa tahun terakhir ini.
Menurut salah satu warga yang ditemui Radarmas, kebiasaan dan tingkah
laku aneh yang kerap dilakukan WO merupakan salah satu cara untuk
memperkaya dirinya.
Kepala Desa Pangebatan, Sukirno
mengatakan, untuk meredam emosi warga, perangkat desa berinisiatif
mengundang jajaran Muspika Karanglewas untuk melakukan mediasi. "Pada
saat dibawa ke Polsek, Jumat (26/4), belum mendapatkan data yang
lengkap, jadi kami mengundang Muspika untuk menampung informasi dari
warga," katanya usai mediasi di rumah Ketua RW IV Desa Pangebatan,
semalam (29/4). WO sendiri tidak ikut dalam mediasi tersebut.
Hasil
mediasi yang dihadiri Kapolsek, Danramil, Sekretaris Kecamatan
Karanglewas dan Perangkat Desa Pangebatan dan warga tersebut, tuduhan
warga kepada WO tidak terbukti. "Mari kita hilangkan prasangka buruk
agar suasana desa menjadi kondusif, karena isu yang berkembang selama
ini tidak terbukti," ujar Sukirno.
Kaposek
Karanglewas, AKP Sutrisno Utomo meminta warga untuk meredam emosinya.
Pasalnya, keterangan yang diberikan warga dalam pertemuan semalam tidak
ada yang terbukti. "Malam ini kita mencoba menyamakan persepsi antar
warga, agar suasana menjadi netral," katanya.
Dia memastikan, tidak ada unsur pidana pada persoalan tersebut.
"Kami sudah menyiapkan langkah-langkah untuk menyelesaikan persoalan
ini. Untuk menciptakan suasana yang kondusif, kami minta warga dapat
meredam emosinya. Nanti kami akan melakukan pembinaan kepada WO,"
jelasnya.
Hingga
berita ini diturunkan, WO belum dapat dikonfirmasi. Informasi yang
dihimpun Radarmas dari Kades Pangebatan, Sukirno, untuk menghindari
tindak anarkis warga, setelah kejadian Jumat malam (26/4) lalu, WO
diungsikan ke rumah saudaranya di luar Desa Pangebatan. Pantaun
Radarmas, usai pertemuan, warga membubarkan diri tanpa terjadi tindakan
anarkis. [Radarmas]